Ich seh, Ich seh
- Year:
- 2014
- 109 Views
Good evening, Good night.
With bautiful pink splendor..,..
With lilies as bedspreads..,..
as fresh as the spring in May..,..
tomorrow morning,
when God permits.
You wake up from the dream,
so much layered.
Tomorrow morning,
when God permits.
Your dreams are over
and it's quiet.
Goodnight.
Giliranmu!
Satu, dua, tiga, empat ...
Lima!
Lukas?
10, 11, 12
13, 14
15, 16
17, 18
19, 20 ...
Lukas?
Lukas?
Ibu?
Ibu?
Sambutan yang hangat.
Lihat pakaianmu.
Kotor.
Ganti pakaianmu sekarang.
Jangan di sini!
Lalu mandi.
Cepat!
Silahkan.
Terima kasih.
Lukas juga mau.
Dia bisa memintanya padaku sendiri.
Ibu hanya membuat makan malam untukku.
Kau tahu alasannya.
Kau seharusnya minta maaf.
- Apakah aku manusia?
- Bukan.
- Ya.
- Apakah handphone?
- Bukan.
- Celana?
- Bukan.
- Apakah aku bisa dipakai?
- Tidak.
- Apakah aku bisa dimakan?
- Tidak.
- Kau membutuhkanku setiap hari?
- Ya.
- Apakah aku rambut?
- Bukan.
Sebuah benda.
Dibutuhkan dalam sehari-hari.
Kau hampir menggunakannya setiap hari.
Oh begitu?
Tetapi kau tidak...
- Mobil?
- Yeah, okay.
Kau berhasil menebaknya.
- Apakah aku binatang?
- Bukan.
- Apakah aku benda?
- Bukan.
Apakah aku manusia?
Ya.
- Laki-laki?
- Bukan.
- Wanita?
- Ya.
- Dewasa?
- Ya.
Apakah aku masih hidup?
Ya.
Apakah aku ada di TV?
Ya.
Apakah ...
seorang presenter TV?
Ya.
- Apakah aku ada di TV Jerman?
- Tidak.
Austria.
Apa aku terkenal?
Yeah, sedikit.
Barbara Karlich?
Bukan.
Petunjuk?
Kau pecinta binatang.
Kau pecinta binatang.
Ayolah!
Kau pecinta binatang.
Petunjuk lainnya.
Bagaimana aku bisa tahu seseorang yang memiliki dua anak?
Apakah aku mengenalnya?
Ya.
Lukas!
Cukup.
Sudah cukup.
- Ayolah!
- Ibu!
Ada sesuatu yang ingin kukatakan.
Kami sedang bermain!
Ibu tidak mau tahu.
Ayah mengijinkan kita bermain.
Ibu tidak mau tahu apa yang Ayah
lakukan.
Ini penting.
Ibu ingin kau melihatku.
- Baiklah.
- Apa?
Bukan apa-apa.
Dokter memintaku untuk beristirahat.
Dan Ibu ingin kau membantu.
Ibu ingin ketenangan
di rumah ini.
Ibu butuh tidur.
Jika itu penting, ketok pintu kamar Ibu.
Jika seseorang bertanya,
bilang Ibu sedang sakit.
Tidak boleh ada panggilan telepon.
Ibu harus menghindari sinar matahari.
Kamu bermain di taman,
dengan sangat tenang.
Kamu tidak boleh membawa sesuatu ke rumah.
Tidak boleh ada ranting,
juga binatang ...
Apa yang kau lakukan?
Kita memulai dari awal.
Yeah?
Kita harus menjaga keluarga kita
untuk tetap utuh.
Satu dariku dan satu dari Luke.
Baik sekali.
Ibu bersungguh-sungguh
mengenai apa yang Ibu katakan tadi.
Kita tetap sesuai rencana, huh?
Bagus.
Sekarang waktunya tidur.
Selamat malam.
- Dia sangat berbeda.
- Yeah ...
Itu karena operasinya.
Menurutmu begitu?
Ya.
Aku tidak tahu.
Apa yang akan kau rasakan jika kau
harus mengalami operasi seperti itu?
Aku tidak tahu.
Dia tidak seperti Ibu kita.
Putar kembali.
Cium cinta dari Ibu.
Ibu tidak sabar untuk kembali.
Kenakan selimutmu
dan tutup matamu.
Dapatkah kau menghitung bintang-bintang,
Yang bersinar di langit?
Dapatkah kau menghitung awan-awan,
Yang menyelimuti daratan?
Oh Tuhan, jagalah mereka..,..
Dengan mata yang tidak pernah tertidur.
Dia melihatmu dan mencintaimu.
Dia melihatmu dan mencintaimu.
Selamat tidur.
Panggil Ibu.
Ibu?
Lukas?
Lukas?
- Hello?
- Hi, selamat pagi.
Ini pesanan yang cukup banyak.
Lumayan banyak untuk dipesan sekaligus.
- Ingin mengadakan pesta?
- Tidak.
Lalu untuk siapa semua pizza ini?
Pepperoni, Pepperoni?
Apakah ini favoritmu?
Pepperoni pizza.
Ya.
Cukup untuk setahun penuh.
Baiklah, semua sudah pada tempatnya.
Buka pintunya.
Apa-apaan ini ...
Sejak kapan di rumah ini mengunci pintu?
Maaf.
Mengapa ada pemantik api di sini?
Aku ingin membakar beberapa buku.
Jangan sok pintar.
Hentikan!
Lepaskan dia!
PERNIKAHAN KITA:
DIJUAL:
MODEL STYLISH,HARGA TANYAKAN LANGSUNG
Lukas!
Leo?
Saatnya bersih-bersih!
Leo?
Ada hal lain yang harus kulakukan.
Aku sudah tak melakukannya lagi.
Aku harus membuat ia berhenti.
Dia seharusnya mengerti.
Sebentar, maaf.
Di sini juga tidak ada.
Leo?
Lukas, lihat.
Ada apa dengan dia?
Leo?
Aku yakin ibu yang melakukan ini.
Well?
Baiklah kalau begitu.
Apa kau bodoh?
Hentikan.
Apa-apaan ini?
Ada apa ini?
- Kami ingin Ibu kami kembali.
- Apa?
Kami ingin Ibu kami kembali.
Apa kau bodoh?
Apa kau sudah gila?
Bereskan semua ini
dan pergi ke kamarmu!
Kau bukan Ibu kami.
Pergi ke kamar!
Tunjukkan tanda lahirmu.
- Cukup!
Ibu sudah muak dengan semua ini.
Ada lagi, huh?
Ibu ingin kau mengulangnya sepuluh kali
bahwa aku ibumu.
- Buka pintunya!
- Ucapkan.
- Kau adalah ibuku.
- Lagi.
Kau adalah ibuku.
Tatap aku.
Kau adalah ibuku,
Lebih keras.
Kau adalah ibuku.
Sudahi semua omong kosong ini!
Ibu tidak akan main-main lagi.
Mengerti?
Hanya akan ada sekali makan pagi
dan satu pasang pakaian.
Dan berjanji padaku kau tidak akan
bertemu lagi dengan saudaramu!
Jangan.
Berjanjilah.
Kalau tidak aku akan sangat marah!
Berjanji!
Berikan handphone-mu. Sekarang!
Hukuman!
Dia ingin memisahkan kita berdua.
Apakah itu sakit?
- Apakah itu sakit?
- Tidak.
Apakah itu sakit?
Ibu, kumohon kembalilah.
Aku akan melakukan apapun yang kau mau.
Kumohon, kembalilah.
Yang ku inginkan hanya kau
untuk kembali kepada kami.
Elias?
Potong sedikit lagi
di dekat telingamu.
Ini?
Bagaimana?
Sekarang kita terlihat sama.
Sekarang dia tidak akan bisa membedakan kita.
Ini Ibu.
Buka pintunya.
Kita sudah baikkan?
Bukalah pintunya.
Well?
Kita sudah baikkan?
Ada sesuatu untukmu.
Terima kasih.
Terima kasih.
- Bagus bukan?
- Ya.
Bolehkah kita keluar dan mencobanya?
Ya?
Ya?
Ada apa ini?
- Bisa kau membantu kami?
- Ya.
Ada apa?
- Apa kau pendeta?
- Bukan, Aku hanya seorang jemaat.
Dimana pendeta?
Dia tidak di sini.
- Bisakah kami bertemu?
- Ya.
Tentu saja.
Bisa antar kami ke kantor polisi?
Dan bicara ke petugas
dan jelaskan padanya?
Tidak masalah.
Buka pintunya!
Keluar! Ayolah!
Terima kasih.
Bisa jelaskan apa yang terjadi?
Ini semua hanya dilebih-lebihkan.
Kecelakan waktu itu.
Ada apa ini?
Apa-apaan ini?
Dimana ibu kami?
Aku akan marah. Marah!
Dan bagaimana aku bisa bangun?
Tidak seperti ini.
Dimana ibu kami?
Lukas berkata:
'Dimana ibu kami?'Lepaskan aku.
Tidak.
Ini menyakitkan.
Lepaskan aku.
Tidak.
Beritahu kami.
Dimana ibu kami?
Aku Ibumu!
Bukan ...
Siapa dia?
Dimana gunting?
Siapa dia?
Dia temanku.
Kami selalu mengenakan pakaian yang sama.
Siapa dia sesungguhnya?
Angkat.
Angkat itu.
Hello, aku dari Vienna.
Apa yang harus kukatakan?
Ini pertama kalinya aku melakukan ini.
Aku suka memasak,
menonton film.
Tetapi di malam hari
Translation
Translate and read this script in other languages:
Select another language:
- - Select -
- 简体中文 (Chinese - Simplified)
- 繁體中文 (Chinese - Traditional)
- Español (Spanish)
- Esperanto (Esperanto)
- 日本語 (Japanese)
- Português (Portuguese)
- Deutsch (German)
- العربية (Arabic)
- Français (French)
- Русский (Russian)
- ಕನ್ನಡ (Kannada)
- 한국어 (Korean)
- עברית (Hebrew)
- Gaeilge (Irish)
- Українська (Ukrainian)
- اردو (Urdu)
- Magyar (Hungarian)
- मानक हिन्दी (Hindi)
- Indonesia (Indonesian)
- Italiano (Italian)
- தமிழ் (Tamil)
- Türkçe (Turkish)
- తెలుగు (Telugu)
- ภาษาไทย (Thai)
- Tiếng Việt (Vietnamese)
- Čeština (Czech)
- Polski (Polish)
- Bahasa Indonesia (Indonesian)
- Românește (Romanian)
- Nederlands (Dutch)
- Ελληνικά (Greek)
- Latinum (Latin)
- Svenska (Swedish)
- Dansk (Danish)
- Suomi (Finnish)
- فارسی (Persian)
- ייִדיש (Yiddish)
- հայերեն (Armenian)
- Norsk (Norwegian)
- English (English)
Citation
Use the citation below to add this screenplay to your bibliography:
Style:MLAChicagoAPA
"Ich seh, Ich seh" Scripts.com. STANDS4 LLC, 2024. Web. 30 Dec. 2024. <https://www.scripts.com/script/ich_seh,_ich_seh_10592>.
Discuss this script with the community:
Report Comment
We're doing our best to make sure our content is useful, accurate and safe.
If by any chance you spot an inappropriate comment while navigating through our website please use this form to let us know, and we'll take care of it shortly.
Attachment
You need to be logged in to favorite.
Log In